TANAH BUMBU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Bumbu menggelar Rapat Paripurna dengan agenda mendengarkan jawaban Bupati atas Pemandangan Umum Fraksi terhadap Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun Anggaran 2025–2029. Rapat dilaksanakan di Ruang Utama Kantor DPRD Tanah Bumbu, Rabu (16/07/2025).
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Ketua II DPRD Tanbu, H. Sya’bani Rasul, didampingi Wakil Ketua I H. Hasanuddin. Turut hadir dalam rapat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanah Bumbu, Eryanto Rais, yang mewakili Bupati Tanah Bumbu, unsur Forkopimda, instansi vertikal, para asisten dan staf ahli bupati, pimpinan SKPD, perbankan, BUMD, serta undangan lainnya.
Dalam penyampaian jawaban Bupati, Eryanto Rais menekankan bahwa Pemerintah Daerah akan fokus pada sejumlah program strategis untuk menjawab isu-isu penting seperti penurunan angka kemiskinan, pengurangan ketimpangan (gini rasio), dan pemerataan pembangunan infrastruktur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa fokus utama pembangunan dalam RPJMD 2025–2029 meliputi:
- Penguatan pemberdayaan UMKM
- Pengembangan kawasan transmigrasi yang terintegrasi
- Ekonomi kreatif sebagai penunjang sektor pariwisata
- Pemenuhan sarana dan prasarana untuk PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial)
- Peningkatan kualitas jalan dan jembatan
- Perluasan akses layanan telekomunikasi
- Program rumah layak huni dan peningkatan kualitas permukiman
- Mendorong investasi pada sektor energi terbarukan
- Pengembangan irigasi modern dan efisien
- Peningkatan infrastruktur perdagangan
- Perluasan cakupan air minum dan sanitasi yang aman
Strategi Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kualitas pemukiman dan kawasan perdesaan antara lain:
- Penataan kawasan desa terpadu
- Peningkatan potensi kemandirian masyarakat desa
- Mendorong peningkatan pendapatan per kapita dan pertumbuhan ekonomi
Sementara untuk penguatan sumber daya manusia (SDM) yang kompetitif dan adaptif terhadap perubahan sosial, pemerintah merancang strategi melalui:
- Perluasan jaringan kerja sama dan penyerapan tenaga kerja
- Peningkatan kompetensi tenaga kerja
- Pengembangan wirausaha muda melalui pelatihan dan inkubasi di desa-desa
Adapun risiko-risiko pencapaian target indikator di bidang pendidikan dan kesehatan, antara lain:
- Keterbatasan infrastruktur dan fasilitas layanan
- Rendahnya kualitas dan distribusi tenaga pendidik serta tenaga kesehatan
- Ketidakpastian kebijakan yang menghambat keberlanjutan program
- Lemahnya koordinasi antar pemangku kepentingan
- Kurangnya partisipasi aktif masyarakat
Solusi yang dirancang untuk mengatasi risiko-risiko tersebut mencakup:
- Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan yang memadai
- Peningkatan kompetensi SDM melalui pelatihan, tugas belajar, dan pemerataan penempatan tenaga di daerah terpencil
- Penguatan koordinasi lintas sektor dan peningkatan peran serta masyarakat
Dengan pemaparan ini, diharapkan DPRD Tanah Bumbu dan Pemerintah Kabupaten dapat terus bersinergi dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, dan merata di seluruh wilayah Tanah Bumbu.
