KOTABARU, RadarBanua – Pemerintah Kabupaten Kotabaru menggelar Seminar Bedah Buku Koki Otonomi yang mengulas buku berjudul Resep Memajukan Pemerintah Daerah karya Prof. Djohermansyah Djohan dan Jose Rizal. Keduanya juga hadir sebagai narasumber dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Bamega, Kantor Bupati Kotabaru, Desa Sebelimbingan, Minggu (30/8/2025).
Acara ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Kotabaru H. Eka Saprudin, para Kepala SKPD, camat, akademisi, dan pegiat literasi. Seminar ini digelar selama satu hari dengan tujuan memberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya pengelolaan otonomi daerah yang baik untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan pelayanan publik, memperkuat demokrasi, dan menyejahterakan masyarakat.
Dalam sambutannya, Sekda Kotabaru H. Eka Saprudin menyampaikan pesan Bupati Kotabaru yang mengapresiasi kehadiran para narasumber dan peserta.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Kotabaru, saya menyampaikan selamat datang kepada para narasumber dan seluruh peserta yang hadir. Kehadiran bapak/ibu sekalian merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kami. Kegiatan ini menjadi bukti semangat bersama untuk membangun pemerintahan daerah yang lebih maju, adaptif, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas,” ujarnya.
Ia juga mengajak peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini secara maksimal.
“Mari kita ikuti seminar ini dengan penuh antusiasme dan keterbukaan, untuk bertukar gagasan, memperluas wawasan, serta memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Semoga acara ini membawa manfaat besar bagi kemajuan pemerintahan daerah,” tambahnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Bagian Pemerintahan, Gust Muhammad Lazuardi, menyebut kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam meningkatkan literasi di Kotabaru serta wadah interaksi bagi komunitas literasi.
“Buku Koki Otonomi berisi resep-resep mengelola otonomi daerah agar pembangunan lebih efektif dan efisien. Seminar ini diharapkan dapat memperluas wawasan baik legislatif maupun eksekutif dalam penyelenggaraan pemerintahan demi kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Lazuardi menambahkan, seminar ini juga melibatkan akademisi untuk memberikan masukan konstruktif bagi peningkatan tata kelola pemerintahan daerah.
“Dengan melibatkan berbagai pihak, kami berharap pelaksanaan pemerintahan dapat berjalan berdasarkan prinsip good government dan good governance,” pungkasnya.









