KOTABARU, RadarBanua – Suasana riang dan penuh tawa terdengar dari Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kotabaru, Selasa (4/11/2025). Puluhan anak dari RA Al-Madani dan TK Pertiwi tampak antusias mengikuti kegiatan layanan bercerita yang menjadi bagian dari program rutin Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispersip) Kotabaru tahun 2025.
Kegiatan ini merupakan upaya Dispersip untuk menumbuhkan minat baca dan literasi anak usia dini melalui pendekatan yang menyenangkan. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diajak bernyanyi, berinteraksi, dan mendengarkan dongeng dari Bunda Indri, pendongeng dari Kampung Dongeng Indonesia Kabupaten Kotabaru.
“Siapa yang mau mendengarkan dongeng?” tanya Bunda Indri dengan penuh semangat. Serempak anak-anak menjawab, “Saya!” dengan suara riang, sambil tertawa dan bertepuk tangan.
Melalui boneka dan buku cerita, Bunda Indri mengajak anak-anak mengenal hewan, tumbuhan, hingga pentingnya menjaga kebersihan dan berani bersikap baik.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kotabaru Ir. Kamruddin, M.Si. menyampaikan bahwa kegiatan layanan bercerita ini merupakan agenda rutin yang digelar untuk memperkenalkan dunia membaca sejak usia dini.
“Anak-anak perlu dikenalkan bahwa membaca itu menyenangkan. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin menanamkan kecintaan terhadap buku sejak kecil,” ujarnya.
Dua lembaga pendidikan anak yang hadir, yaitu RA Al-Madani dan TK Pertiwi, memberikan respon positif terhadap kegiatan tersebut.
Kepala RA Al-Madani, Nur Ariyani, S.Pd, menyampaikan bahwa anak-anak sangat senang dan menikmati setiap sesi dongeng.
“Semoga program seperti ini terus berjalan, karena memberi pengalaman baru bagi anak-anak untuk belajar sambil bermain,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala TK Pertiwi, Tati Heriyati, S.Pd, juga mengungkapkan hal serupa.
“Anak-anak sangat antusias dan bahagia mengikuti kegiatan ini. Mereka jadi lebih berani dan komunikatif,” ucapnya.
Acara berlangsung sejak pukul 08.00 WITA hingga selesai. Selain mendengarkan dongeng, anak-anak juga diajak berinteraksi mengenal lingkungan perpustakaan, buku, dan permainan edukatif yang tersedia.
Dengan senyum ceria, anak-anak meninggalkan perpustakaan sambil melambaikan tangan kepada para petugas dan Bunda Indri, tanda bahwa literasi bisa tumbuh dari kebahagiaan dan cerita yang menginspirasi.









