TANAHBUMBU, RadarBanua – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaksanakan pelatihan Basic Survival dan Water Rescue bagi para pekerja proyek pembangunan jembatan penghubung Tanah Bumbu – Pulau Laut.
Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat PT. PP Site Batulicin, Selasa (28/10/2025).
Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara BPBD Tanbu dan PT. PP Site Batulicin, diikuti oleh 16 perwakilan pekerja proyek. Program ini menjadi perhatian utama mengingat sebagian besar pekerjaan dilakukan di atas perairan, sehingga memiliki risiko tinggi terhadap keselamatan kerja.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tanbu, Christina Dewi Untari, mewakili Bupati Tanah Bumbu Andi Rudi Latif, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman para pekerja terhadap kondisi perairan, termasuk potensi cuaca ekstrem dan arus laut yang kuat.
“Kegiatan ini penting untuk menyiapkan para pekerja agar siap menghadapi keadaan darurat, menanamkan budaya aman, serta mencegah kecelakaan kerja di lingkungan laut melalui kesiapsiagaan yang terukur,” jelas Christina.
Sementara itu, Fadel M. Dinarsyah, perwakilan dari PT. PP Site Batulicin, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi bekal penting agar para pekerja dapat menjalankan tugas sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Materi yang disampaikan para narasumber diharapkan menjadi insight berharga, sehingga para pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai saat bekerja di lapangan,” ujarnya.
Pada sesi praktik, para peserta mendapatkan pembinaan langsung dari Basarnas, Lanal Batulicin-Kotabaru, serta Satpolairud Polres Tanah Bumbu, yang dilaksanakan di Waterboom Simpang Empat.
Materi praktik mencakup teknik evakuasi di air, penyelamatan korban, serta pemberian pertolongan pertama (P3K) dalam kondisi darurat.
Pelatihan ini melibatkan sejumlah narasumber dari BPBD Tanbu, Pos Siaga SAR Batulicin, Lanal Batulicin-Kotabaru, dan Satpolairud Polres Tanah Bumbu.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para pekerja proyek memiliki kesadaran tinggi terhadap keselamatan kerja di area perairan serta mampu menerapkan prinsip siaga, selamat, dan tanggap dalam setiap aktivitasnya.









